Powered By Blogger
Powered By Blogger

Rabu, 24 Oktober 2012

MAKRAB di FKIP UNISSULA


FKIP ADAKAN LAGI MAKRAB
Makrab adalah singkatan dari Malam Keakraban yang tujuannya untuk mengakrabkan satu sama lain. Akrab bersama dosen, akrab bersama junior, begitupun sebaliknya, dosenpun akrab bersama mahasiswanya dan senior akrab bersama juniornya. Nama Makrab akan terdengar aneh jika didengar oleh mahasiswa selain FKIP UNISSULA. Karena di Fakultas Teknik memakai nama KBM (Kema Bakti Mahasiswa) ataupun FTI memakai nama LKMM (Latihan Kepemimpinan Manajemen Mahasiswa).

FKIP, Fakultas termuda di Unissula ini kembali mengadakan Malam Keakraban (Makrab) pada tanggal 5-7 oktober 2012 bertempat di Nglimut, Gonoharjo, Kabupaten Kendal. Berbeda dengan tahun sebelumnya, Makrab kali ini diikuti oleh 260 mahasiswa dari 3 program studi (Pendidikan Matematika, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, dan PGSD).

Makrab yang bertemakan ”Indahnya Kebersamaan dalam Keakraban” ini berjalan sesuai dengan yang diharapkan oleh panitia.  Kegiatan berjalan lancar, dari pendirian tenda di hari Jumat hingga pembongkaran tenda dihari minggu, walaupun sesekali terjadi hujan ketika kegiatan berlangsung.

“Dengan diadakannya Malam Keakraban ini diharapkan mahasiswa baru satu sama lain akan saling mengenal, mengenal kawannya, mengenal seniornya, bahkan mengenal 
 dosennya” . Kata Luthfiana Rahmawati selaku presiden BEM FKIP periode 2012/2013.

Kemudian ditambahkan oleh salah seorang mahasiswa FKIP UNISSULA angkatan 2012 yang juga mengaku  sebagai panitia dari tim keamanan.

“Selain itu, kita juga akan mengetahui siapa kita sebenarnya, kita bukan lagi siswa, tetapi terdapat gelar baru dalam diri kita yaitu MAHAsiswa. Sangat berbeda jauh antara siswa dan MAHAsiswa jika dilihat dari cara berpikirnya”.

DOKUMENTASI 











MOSOLO CUP



MOSOLO CUP Ajang Tahunan

Mosolo CUP adalah suatu ajang spektakuler tahunan yang hadir di tengah-tengah masyarakat Desa Mosolo dalam menyambut hari raya Idul Fitri. Ajang ini telah membudaya di desa tersebut dan biasanya terjadi 10 (sepuluh) hari sebelum lebaran. Mosolo CUP telah berumur cukup lama, dan kini (2012) merupakan umurnya yang ke 13 tahun atau juga disebut Mosolo CUP XIII. Jadi, secara matematis, Mosolo CUP berdiri pada tahun 2000. Diumurnya yang ke 13, Mosolo CUP telah mampu melahirkan para Seniman, olahragawan, dan rohaniawan didesanya. Terbukti, ketika di ajang 17 agustus kecamatan, Mosolo selalu unggul dan diperhitungkan oleh lawannya. Dari sepak bolanya, volley ball, sepak takraw, karaoke, tarian lulo, hingga ke vocal group. Mosolo selalu unggul dalam tiap ajang pertandingan dikecamatan. Tidak mengherankan jika terdapat pemain sepak bola di Mosolo dijuluki sebagai MESSI wawonii, karena hal itu lahir dari MOSOLO CUP.

Mosolo CUP yang digagas oleh La Gusi,S.Pd (Sekarang mengajar disalah satu sekolah Di Pulau Buton), Asman, S.Ag (kini menjabat sebagai Kepala Desa Mosolo), dan Alimudin S.Kom (kini menjabat sebagai kepala Desa Sinar Masolo) tidak hanya bergerak atau berkontribusi pada bidang olahraga saja. Akan tetapi, Mosolo CUP juga berkontribusi dibidang kesenian dan kerohanian. Berikut beberapa jenis olahraga, kesenian, dan kerohanian yang diperlombakan.

NO
OLAHRAGA
KESENIAN
KEROHANIAN
1.
Sepak Bola
Karaoke Putra Putri
Sholat Berjamaah
2.
Bola Voli
Tarian Lulo
Adzan
3.
Sepak Takraw*
Tarian Pangibi
Musabaqah Tilawatil Qur’an
4.
Tenis Meja*
Vocal Group
Hafalan Surah Pendek
5.
Bola Gotong*
Qasidah Rabana
Ceramah
6.
Tarik Tambang*
Pidato Tingkat Remaja
Takbiran
7.
Catur


8.
Domino


*jarang diperlombakan.

Mosolo Cup ternyata tidak hanya diminati atau  digemari oleh kaum muda mudi, tetapi kaum tua pun ikut andil berpartisipasi untuk meramaikan Mosolo CUP. Hal itu terungkap dalam pernyataan Bapak Laode Abdi (Mantan Kepala Desa Mosolo) ketika ditemui oleh salah seorang panitia Mosolo CUP  dalam penggalangan dana.

sebenarnya kami sudah tua, sudah tidak mungkin lagi kami akan bermain bola ataupun voly, tetapi karena hal ini telah menjadi bagian dai tradisi tahunan Mosolo, maka saya merupakan orang yang termasuk mendukung kegiatan ini”. Kata Laode Abdi.

Gbr. Tim Sepak Bola
Hal itu pula ternyata terungkap sama oleh Bapak La Baa (Tokoh Agama Desa Mosolo) ketika diadakan rapat bersama Bapak Kepala Desa Mosolo terkait tindak lanjut Mosolo CUP XII.


"Mosolo CUP adalah tradisi tahunan, bagaimana mungkin kita akan meninggalkannya. Bagaimanapun juga tahun ini (2012) harus diadakan Mosolo CUP XII, jika dana yang menjadi masalah, maka kita bias mengurangi jenis perlombaannya” Tandas La Baa.

Gbr. Peserta pangibi
Kegiatan Mosolo CUP atau sering juga disebutkan oleh Kaum Tua sebagai KARAMEA sangat dinanti-nantikan oleh masyarakat Mosolo umumnya. Hal itu terbukti dengan adanya pengakuan salah seorang nelayan muda yag berlayar di Sorong. Mereka pulang kembali ke kampong (Mosolo) Karena hanya untuk bertemu dengan Mosolo CUP. Hal itu pula sama terjadi kepada kaum mahasiswa dan kaum terpelajar yang kuliah atau menuntut ilmu di rantau orang. Kebanyakan dari mereka pulang ke kampung halaman karena rindu dengan indahnya berMOSOLO CUP.