MOSOLO CUP Ajang Tahunan

Mosolo CUP yang digagas oleh La Gusi,S.Pd (Sekarang mengajar disalah satu sekolah Di Pulau Buton), Asman, S.Ag
(kini menjabat sebagai Kepala Desa Mosolo), dan Alimudin S.Kom (kini menjabat
sebagai kepala Desa Sinar Masolo) tidak hanya bergerak atau berkontribusi pada
bidang olahraga saja. Akan tetapi, Mosolo CUP juga berkontribusi dibidang
kesenian dan kerohanian. Berikut beberapa jenis olahraga, kesenian, dan
kerohanian yang diperlombakan.
NO
|
OLAHRAGA
|
KESENIAN
|
KEROHANIAN
|
1.
|
Sepak Bola
|
Karaoke Putra Putri
|
Sholat Berjamaah
|
2.
|
Bola Voli
|
Tarian Lulo
|
Adzan
|
3.
|
Sepak Takraw*
|
Tarian Pangibi
|
Musabaqah Tilawatil Qur’an
|
4.
|
Tenis Meja*
|
Vocal Group
|
Hafalan Surah Pendek
|
5.
|
Bola Gotong*
|
Qasidah Rabana
|
Ceramah
|
6.
|
Tarik Tambang*
|
Pidato Tingkat Remaja
|
Takbiran
|
7.
|
Catur
|
||
8.
|
Domino
|
*jarang diperlombakan.
Mosolo Cup ternyata tidak hanya
diminati atau digemari oleh kaum muda
mudi, tetapi kaum tua pun ikut andil berpartisipasi untuk meramaikan Mosolo
CUP. Hal itu terungkap dalam pernyataan Bapak Laode Abdi (Mantan Kepala Desa
Mosolo) ketika ditemui oleh salah seorang panitia Mosolo CUP dalam penggalangan dana.
“sebenarnya kami sudah tua, sudah tidak mungkin lagi kami akan bermain
bola ataupun voly, tetapi karena hal ini telah menjadi bagian dai tradisi
tahunan Mosolo, maka saya merupakan orang yang termasuk mendukung kegiatan ini”.
Kata Laode Abdi.
![]() |
Gbr. Tim Sepak Bola |
Hal itu pula ternyata terungkap
sama oleh Bapak La Baa (Tokoh Agama Desa Mosolo) ketika diadakan rapat bersama Bapak Kepala Desa Mosolo terkait tindak lanjut Mosolo CUP
XII.
"Mosolo CUP adalah tradisi tahunan, bagaimana mungkin kita akan
meninggalkannya. Bagaimanapun juga tahun ini (2012) harus diadakan Mosolo CUP
XII, jika dana yang menjadi masalah, maka kita bias mengurangi jenis
perlombaannya” Tandas La Baa.
![]() |
Gbr. Peserta pangibi |
Kegiatan
Mosolo CUP atau sering juga disebutkan oleh Kaum Tua sebagai KARAMEA sangat dinanti-nantikan oleh
masyarakat Mosolo umumnya. Hal itu terbukti dengan adanya pengakuan salah
seorang nelayan muda yag berlayar di Sorong. Mereka pulang kembali ke kampong
(Mosolo) Karena hanya untuk bertemu dengan Mosolo CUP. Hal itu pula sama
terjadi kepada kaum mahasiswa dan kaum terpelajar yang kuliah atau menuntut
ilmu di rantau orang. Kebanyakan dari mereka pulang ke kampung halaman karena
rindu dengan indahnya berMOSOLO CUP.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar