MOSOLO CUP Ajang Tahunan
Mosolo CUP adalah suatu ajang
spektakuler tahunan yang hadir di tengah-tengah masyarakat Desa Mosolo dalam
menyambut hari raya Idul Fitri. Ajang ini telah membudaya di desa tersebut dan
biasanya terjadi 10 (sepuluh) hari sebelum lebaran. Mosolo CUP telah berumur
cukup lama, dan kini (2012) merupakan umurnya yang ke 13 tahun atau juga
disebut Mosolo CUP XIII. Jadi, secara matematis, Mosolo CUP berdiri pada tahun
2000. Diumurnya yang ke 13, Mosolo CUP telah mampu melahirkan para Seniman,
olahragawan, dan rohaniawan didesanya. Terbukti, ketika di ajang 17 agustus
kecamatan, Mosolo selalu unggul dan diperhitungkan oleh lawannya. Dari sepak
bolanya, volley ball, sepak takraw, karaoke, tarian lulo, hingga ke vocal
group. Mosolo selalu unggul dalam tiap ajang pertandingan dikecamatan. Tidak
mengherankan jika terdapat pemain sepak bola di Mosolo dijuluki sebagai MESSI
wawonii, karena hal itu lahir dari MOSOLO CUP.
Mosolo CUP yang digagas oleh La Gusi,S.Pd (Sekarang mengajar disalah satu sekolah Di Pulau Buton), Asman, S.Ag
(kini menjabat sebagai Kepala Desa Mosolo), dan Alimudin S.Kom (kini menjabat
sebagai kepala Desa Sinar Masolo) tidak hanya bergerak atau berkontribusi pada
bidang olahraga saja. Akan tetapi, Mosolo CUP juga berkontribusi dibidang
kesenian dan kerohanian. Berikut beberapa jenis olahraga, kesenian, dan
kerohanian yang diperlombakan.
NO
|
OLAHRAGA
|
KESENIAN
|
KEROHANIAN
|
1.
|
Sepak Bola
|
Karaoke Putra Putri
|
Sholat Berjamaah
|
2.
|
Bola Voli
|
Tarian Lulo
|
Adzan
|
3.
|
Sepak Takraw*
|
Tarian Pangibi
|
Musabaqah Tilawatil Qur’an
|
4.
|
Tenis Meja*
|
Vocal Group
|
Hafalan Surah Pendek
|
5.
|
Bola Gotong*
|
Qasidah Rabana
|
Ceramah
|
6.
|
Tarik Tambang*
|
Pidato Tingkat Remaja
|
Takbiran
|
7.
|
Catur
|
||
8.
|
Domino
|
*jarang diperlombakan.
Mosolo Cup ternyata tidak hanya
diminati atau digemari oleh kaum muda
mudi, tetapi kaum tua pun ikut andil berpartisipasi untuk meramaikan Mosolo
CUP. Hal itu terungkap dalam pernyataan Bapak Laode Abdi (Mantan Kepala Desa
Mosolo) ketika ditemui oleh salah seorang panitia Mosolo CUP dalam penggalangan dana.
“sebenarnya kami sudah tua, sudah tidak mungkin lagi kami akan bermain
bola ataupun voly, tetapi karena hal ini telah menjadi bagian dai tradisi
tahunan Mosolo, maka saya merupakan orang yang termasuk mendukung kegiatan ini”.
Kata Laode Abdi.
Gbr. Tim Sepak Bola |
Hal itu pula ternyata terungkap
sama oleh Bapak La Baa (Tokoh Agama Desa Mosolo) ketika diadakan rapat bersama Bapak Kepala Desa Mosolo terkait tindak lanjut Mosolo CUP
XII.
"Mosolo CUP adalah tradisi tahunan, bagaimana mungkin kita akan
meninggalkannya. Bagaimanapun juga tahun ini (2012) harus diadakan Mosolo CUP
XII, jika dana yang menjadi masalah, maka kita bias mengurangi jenis
perlombaannya” Tandas La Baa.
Gbr. Peserta pangibi |
Kegiatan
Mosolo CUP atau sering juga disebutkan oleh Kaum Tua sebagai KARAMEA sangat dinanti-nantikan oleh
masyarakat Mosolo umumnya. Hal itu terbukti dengan adanya pengakuan salah
seorang nelayan muda yag berlayar di Sorong. Mereka pulang kembali ke kampong
(Mosolo) Karena hanya untuk bertemu dengan Mosolo CUP. Hal itu pula sama
terjadi kepada kaum mahasiswa dan kaum terpelajar yang kuliah atau menuntut
ilmu di rantau orang. Kebanyakan dari mereka pulang ke kampung halaman karena
rindu dengan indahnya berMOSOLO CUP.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar