What About of KINGKI?
Ketika anda mendengar kata
KINGKI, mungkin dalam benak anda bingung dan sekaligus mengajak anda berpikir
tentang apa itu KINGKI. Mungkin anda akan berpikiran bahwa KINGKI adalah kata
yang berasal dari KING dan KI. Kalau KING mungkin anda mengartikannya sebgai
raja. Sedangkan KI anda terbingungkan kembali dan berpikir sejenak. Sehingga
hal ini pernah terungkap dalam dialog kecil antara beberapa orang tua di desa
Mosolo ketika dalam perjalanan pulang dari sholat maghrib. Salah seorang dari
mereka mengeluarkan pernyataan bahwa KING adalah raja dan ketika KING
digabungkan dengan dua huruf penting yaitu KI, maka akan memaksudkan sebuah
kata yang bermakna baik yaitu RAJAKI yang dalam bahasa cia-cia berarti rezeki.
KINGKI merupakan salah satu ORMAS
informal di Desa Mosolo yang beranggotakan kaum pemuda Mosolo yang berorientasi
pada pengabdian mereka sebagai pemuda ke masyarakat. Perkumpulan ini sebagian
besarnya beranggotakan kaum lelaki. Bukan bermaksud untuk tidak memasukan kaum
hawa di perkumpulan tersebut, namun menengok sejarah sangat bertolak belakang
jika kaum dimasukan dalam perkumpulan ini. Karena pada hakikatnya perkumpulan
ini muncul terinspirasikan oleh kaum hawa.
Konon, nama Kingki muncul ketika
beberapa orang dari kaum pemuda hendak menanyai seorang wanita, tetapi karena
rasa malu yang begitu besar melekat dalam diri Sang Pemuda hingga akhirnya
mereka diamkan begitu saja, tidak memberanikan diri untuk mengungkapkan apa
yang dirasakannya. Hingga akhirnya muncullah panggilan Kingki dari salah
seorang pemuda yang memaknakan kata bapikingki-kingkimo,yang
artinya hanya berani dibelakang saja. Tidak berani mengungkapkan perasaannya di
depan Sang Wanita yang di incar-incarnya.
Panggilan-panggilan Kingki
tersebut yang menginspirasi mereka untuk membentuk sebuah perkumpulan yang
mengatasnamakan Kingki. Perkumpulan ini dibentuk pada tanggal 15 juli 2011 oleh
beberapa orang. Beberapa orang tersebut seperti La Saha, Saharuni, Kaharuddin,
Syahril, La Jamudi, La Rudin, La Dadi, dan lain-lain. Hingga kemudian jumlah
keanggotaan mereka mencapai 21 anggota dengan menambahkan 2 orang partner working sarjana pendidikan islam
yaitu Marbey,S.Pdi dan La Meda,S.Pdi. Bertambahnya jumlah keanggotaannya
disebabkan oleh perencanaan mereka yang kemudian telah terealisasi tentang
membeli atau membuat baju persatuan yang memaksudkan bahwa orang tersebut
termasuk anggota Kingki.
Keberadaan Kingki di Desa Mosolo
tidak hanya menarik perhatian para remaja ataupun pemuda tetapi hal itu pula
juga sangat dirasakan oleh orang tua (mancuana)
di daerah tersebut. Hal itu terbukti ketika pengabdian Kingki ke masyarakat
luas dalam beberapa acara pesta sangat berantusias, baik pesta aluan maupun
pesta perkawinan. Bukan hanya itu, berbagai kegiatan masyrakatpun mereka selalu
turun lapangan untuk menunjukan pengabdian mereka, dari kegiatan Mosolo Cup,
pembersihan jalan, Baksos membersihkan kuburan, hingga ke kegiatan-kegiatan
yang lain. Konsistensi mereka dalam membantu masyarakat sangat terlihat dan
dirasakan oleh warga daerah setempat. Tidak mengherankan jika Kingki merupakan
inspirator munculnya perkumpulan-perkumpulan lain di Desa Mosolo, seperti
Kansas, dan perkumpulan-perkumpulan lainnya.
gesika ngk dimasukkan kah..??
BalasHapusooo iya,,,,, nnti saya masukan,,,
Hapustrimakasih sarannya.....