Powered By Blogger
Powered By Blogger

Minggu, 12 Februari 2012

KASOAMI (SANGKOLA), KAMAANTO ANA BITA MOAPU

                                     KASOAMI (SANGKOLA)


Gbr. kasoami yang telah siap santap

Kasoami adalah salah satu makanan khas di pulau Buton, Sulawesi Tenggara. Makanan ini terbuat dari tanaman ubi kayu yang mempunyai komposisi kandungan kimia     ( per 100 gram ) antara lain : – Kalori 146 kal – Protein 1,2 gram – Lemak 0,3 gram – Hidrat arang 34,7 gram – Kalsium 33 mg – Fosfor 40 mg – Zat besi 0,7 mg Buah ubi kayu mengandung ( per 100 gram ) : – Vitamin B1 0,06 mg – Vitamin C 30 mg – dan 75 % bagian buah dapat dimakan. Daun ubi kayu mengandung ( per 100 gram ) : – Vitamin A 11000 SI – Vitamin C 275 mg – Vitamin B1 0,12 mg – Kalsium 165 mg – Kalori 73 kal – Fosfor 54 mg – Protein 6,8 gram – Lemak 1,2 gram – Hidrat arang 13 gram – Zat besi 2 mg – dan 87 % bagian daun dapat dimakan. Kulit batang ubi kayu mengandung tanin, enzim peroksidase, glikosida dan kalsium oksalat. 

Mula-mula ubi kayu atau singkong (Mannihot esculenta) di konsumsi oleh masyarakat Brazil, Amerika Selatan, kemudian menyebar ke Asia pada awal abad ke-17 dibawa oleh pedagang Spanyol dari Mexico ke Philipina. Kemudian menyebar ke Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Ubi kayu merupakan makanan pokok di beberapa negara Afrika. Di samping sebagai bahan makanan, ubi kayu juga dapat digunakan sebagai bahan baku industri dan pakan ternak. Ubinya mengandung air sekitar 60%, pati 25-35%, serta protein, mineral, serat, kalsium, dan fosfat. Ubi kayu merupakan sumber energi yang lebih tinggi dibanding padi, jagung, ubi jalar, dan sorgum.

Kasoami memiliki aroma dan rasa yang sangat aduhai enaknya. rasanya sperti roti tawar, gurih , renyah, dan enak sekali bila dimakan di waktu masih panas-panas. Apalagi makannya sambil dicampur dengan ikan bakar, sungguh mengenyangkan perut yang sebelumnya lapar. Kasoami tidak hanya di minati oleh orang-orang Buton saja, tetapi kasoami juga di minati oleh sebagian masyarakat Wawonii yang bersukukan Buton. beberapa daerah di Wawonii yang juga menjadikan kasoami sebagai makanan khasnya yaitu Mosolo, Sinar Mas, Sinaulu Jaya, dan Nambo Jaya. 

Kaasoami atau sangkola (bahasa cia-cia) berbentuk kerucut yang cetakannya terbuat dari daun kelapa (ro'o kunde'e). Cara pembutannya tidak sesimpel pembuatan nasi. berikut akan dirincikan cara pembuatan kasoami dari cara pengambilannya dari kebun sampai sudah siap saji untuk di santap.

1. Siapkanlah linggis, karung atau keranjang dan parang, serta pisau ketika hendak mencabut ubi kayu.
2. Cabutlah ubi kayu sesuai kehendakmu (yang penting sudah besar dan siap di cabut) dengan menggunakan linggis dan parang
3. Kemudian ambillah parang atau pisau untuk mengupas kulit ubi kayu yang telah dicabut tersebut.
4. Setelah itu, ubi kayu yang telah selesai di kupas dimasukkan ke dalam karung atau keranjang yang telah kamu sediakan sebelumnya. 
5. Setelah sampai ditempat adanya air jernih, buka ubi kayu yang tersimpan didalam karung tersebut kemudian di cuci sampai bersih.
6. setelah itu, masukkan kembali ubi kayu yang telah kamu cuci kedalam karung kembali. 
7. Setelah sampai di tempat (rumah anda), parutlah ubi tersebut dengan menggunakan alat pemarut ubi atau biasa juga disebut dengan kaparu yang telah kamu siapkan sebelumnya.
8. Setelah diparut, jepitlah ubi kayu tersebut dengan menggunakan papan kayu dan ditindis dengan batu  yang sering disebut sebagai tempat pirepoa. kemudian tunggulah sampai kering.
9. Setelah kering ambil kembali ubi kayu tersebut yang telah menjadi kagepe untuk di saring dengan menggunakan alat penyaring yang juga biasa disebut dengan kagugura.
Gbr. cetakan kasoami
10. setelah disaring, siapkan cetakannya yang terbuat dari daun kelapa dan kemudian masukkanlah ubi kayu yang telah di saring tersebut kedalam cetakannya.
11. tunggulah sampai masak.
12. Setelah masak, angkatlah kasoami tersebut dari periuknya (tawe rici) kemudian simpan ke piring untuk siap di santap dengan ikan bakar. So, jadilah kasoaminya. 



Memang sih agak sulit cara buatnya tapi mengasyikan kan???. 



Saya yakin setiap manusia yang bersukukan Buton sudah jelas pasti suka pada kasoami. Apalagi sudah lama tidak lagi makan kasoami pasti kerinduannya pada kasoami semakin mendalam dan berakar kedalam tubuhnya.

3 komentar:

  1. kangen ., pesan aja / saya disamarinda .,

    BalasHapus
    Balasan
    1. aduhhh,,,, jauh juga yahh,,,,,
      kita di Semarang ni banyak juga dari Buton yang merindukannya

      Hapus
  2. Aduh enaknya klo berdampingan dengan makanan has maluku.colo colo ikan bakar..atau klo mau dicoba bisa bersanding dengan masakan rendang ala padang mmmmm ngiler...eits sekedar tambahan klo anak buton perantau yang berada di maluku itu biasa disebut...SUAMI saja atau sangkola n klo ubikayunya disebut KASBI...n klo yang habis diparut kemudian dijepit namanya kagepe bentuknya bulat seprti ban mobil biasa diistilahkan roda perekonomoian hehee...n klo alat yang dipake buat menghaluskanya disebut NYIRU..dan yan terakhir klo cetakan yang berbentuk kerucut namanya KAKUSANG...ok..nice posting...������

    BalasHapus